Tuesday, June 26, 2012

MAKANAN SUMBER KEHIDUPAN

MAKANAN SUMBER KEHIDUPAN

A. PENTINGNYA NUTRISI BAGI TUBUH

Dalam bukunya, Ministry of Healing, Ellen G. White mengatakan bahwa untuk mendapatkan kesehatan yang baik, kita harus mempunyai darah yang baik karena darah adalah arus hidup yang dapat memperbaiki kerusakan dan memberi zat-zat makanan bagi tubuh. Sementara itu, dr. Vincent de Vita, Direktur Yale Cancer Center dan manatan Direktur National Cancer Institute menyatakan, “Kami mengetahui lebih dari 70% penyebab penyakit ganas mungkin dalam beberapa hal berkaitan dengan yang kita makan.... Makanan yang kita makan sangat mempengaruhi kita akan terkena kanker atau tidak.”

Makanan telah dikenal berpengaruh terhadap kesehatan manusia sejak peradaban India dan Cina sejak 5.000 tahun yang silam. Bapak pengobatan modern, Hippokrates, juga sudah menghimbau kita agar menjadikan makanan sebagai obat dan obat sebagai makanan. Meskipun demikian, pengetahuan modern sering mengabaikan atau melupakannya.

Penyakit kanker merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidimensional untuk penyembuhannya. Malangnya, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus-kasus kanker yang telah lanjut. Di sini peranan nutrisi menjadi sangat meningkat. Nutisi adalah pangkal dari kesehatan yang baik. Fungsi makanan bukan hanya sebaia sumber tenaga, penghangat, dan penguat tubuh, tetapi juga untuk mengganti sel-sel tubuh dan jaringan yang rusak, tua, dan aus. Di samping itu, juga melengkapi kebutuhan energi bagi otak dan otot.

B. NUTRISI YANG DIBUTUHKAN TUBUH

Berikut beberapa unsur yang terdpat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh.

 1. Air

Air sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup. Tubuh masih mampu bertahan selama beberapa hari tanpa makanan, tetapi tidak akan bertahan jika tanpa air. Tujuh puluh persen dari planet bumi ini terdiri dari air. Demikian pula dengan tubuh kita, sebagian besar berupa air. Untuk perawatatn kesehatan yang baik seseorang dianjurkan mengkonsumsi air minum sebanyak delapan gelas setiap hari. Satu aspekn penting yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi air minum adalah tersedianya air yang bersih dan sehat.

Di dalam tubuh, air berfungsi memelihara suhu badan seperti air yang ada di dalam radiator kendaraan bermotor. Di samping itu, air diperlukan untuk proses di dalam tubuh, seperti penceranaan, penyerapan, sirkulasi, dan pembuangan kotoran.

2. Karbohidrat

Karbohidrat menyediakan energi untuk fungsi tubuh, terutama glukosa sebagai bahan bakar bagi otak dan darah. Hampir secara keseluruhan, karbohidrat ini diperoleh dari sumber-sumber tanaman. Terdapat dua kelompok karbohidrat sebagai berikut:

Karbohidrat biasa atau zat gula sederhana yang biasa dikenal dengan glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Karbohidrat kompleks, yakni zat gula dari suatu rangkaian molekul yang lebih panjang yang umumnya disebut dengan zat tepung dan serat.

Satu aspek penting karbohidrat dalam diet adalah kandungan seratnya karena menjadi bagian utama dalam membantu gerakan peristaltik. Serta juga menahan aair dan menjadikan air besar menjadi lunak. Di samping itu, serta juga akan mengurangi risiko terjadinya kanker usus besar, membantu mengatasi wasir, dan menurunkan tingkat kolesterol darah.

3. Lemak

Lemak adalah salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan penghangat tubuh. Lemak memberikan lebih banyak tenaga dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Sebagian lemak yang dikonsumsi biasanya segera digunakan. Sisanya disimpan sebagai cadangan dalam bentuk lemak tubuh. Lemak juga berfungsi sebagai pelindung organ-organ penting, seperti paru, jantung, dan hati. Selain itu, lemak juga membantu metabolisme dari vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Masalah yang dihadapi oleh sebagian besar orang dewasa adalah pengambilan jumlah lemak yang berlebihan, sehingga mempengaruhi kesehatannya.

4. Protein

Protein merupakan bahan dasar pembentukan sel-sel dan jaringan baru di dalam tubuh. Tubuh memerlukan protein untuk perkembangan dan pertumbuhan, mengganti atau memperbaiki sel-sel yang aus atau rusak, dan mendukung ketahanan tubuh. Contoh fungsi nyata protein di dalam tubuh adalah memperbaiki struktur rambut, otot, kuku, tendon, ligament, dan struktur tubuh lainnya. Pemasukan protein yang cukup bisa mempertahankan dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Makanan sumber protein di antaranya telur, susu, daging, ikan, padi-padian, kerang, dan kacang-kacangan.

5. Mineral

Tubuh membutuhkan berbagai mineral, seperti kalsium, besi, yodium, mangan, khlor, dan fosfor. Mineral membuat tubuh kuat dan kokoh, membentuk hemoglobin, dan mengatur metabolisme tubuh. Sumber mineral di antaranya terdapat pada makanan hewani, sayuran, dan buah-buahan.

6. Vitamin

Vitamin berfungsi untuk kesehatan urat saraf, mencegah perdarahan, membantu pertumbuhan gigi, membantu proses pembekuan darah, dan mencegah infeksi. Vitamin umumnya terdapat hampir di semua jenis sayuran dan buah-buahan.

7. Oksigen

Tubuh membutuhkan oksigen untuk pernafasan dan membersihkan darah.

C. VITAMIN DAN MINERAL

Vitamin dan mineral memegang peranan yang penting dalam menjaga kesehatan. Perlu diketahui pemanfaatan vitamin dan mineral hendaknya seimbang karena jika berlebihan dapat menimbulkan permasalahan pada kesehatan. Vitamin dan mineral disimpan di dalam tubuh sesuai dengan sifat kimianya. Ada dua kelompok viatmin, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak atau minyak. Vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan di dalam tubuh, tetapi keluar bersama air seni. Contohnya, vitamin C dan B Komplek. Sementara itu, vitamin yang larut dalam lemak atau minyak dapat disimpan di dalam jaringan lemak dalam tubuh dan hati, seperti vitamin A, D, E, dan K.

1. Vitamin

Beberapa vitamin yang memegang peran penting dalam mempertahankan mekanisme tubuh kita sebagai berikut.

a. Vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk mempertahankan fungsi kekebalan tubuh secara normal. Vitamin A dikenal sebagai vitamin kulit karena penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membran-membran yang ada di dalamnya. Vitamin A juga berfungsi mencegah gangguan pada mata dan menambah kekebalan tubuh. Sebagai zat antioksidan, vitamin A melindungi sel-sel terhadap kanker dan penyakit lainnya, serta membantu pertumbuhan sel-sel baru. Vitamin A terdapat pada sayuran berdaun hijau tua, wortel, labu, brokoli, buah-buahan berwarna kuning, susu, telur, dan hati.

b. Vitamin B1 atau Tiamin
Vitamin B1 penting dalam menirmalkan fungsi-fungsi sistem saraf, hati, jantung, dan otot-otot lainnya. Vitamin B1 atau tiamin ini dikenal sebagai moral vitamin karena mempunyai efek yang menguntungkan bagi sistem saraf dan sikap mental. Kekurangan vitamin B1 bisa menyebabkan depresi, lesu, hilang nafsu makan, dan lemas kaki. Tiamin biasanya juga termasuk dalam suplemen B Komplek dan multivitamin. Vitamin B1 ini di antaranya terdapat pada daging, hati, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

c. Vitamin B2 atau Riboflavin
Riboflavin bisa melindungi tubuh dari kanker dan keganasan oksidasi dari oksigen bebas. Peran utama riboflavin adalah mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh oksigen selama berolah raga dan saat kebutuhan tubuh terhadap oksigen meningkat. Riboflavin juga bisa mencegah kerusakan kornea mata, seperti katarak. Kekurangan riboflavin bisa menyebabkan berkurangnya sel-sel T yang merupakan komponen komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Kekurangan sel T bisa menyebabkan berkembangnya penyakit kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Fungsi lain dari vitamin ini adalah membantu pertumbuhan, reproduksi dan metabolisme. Riboflavin terdapat hampir di semua suplemen multivitamin dan B Kompleks. Vitamin B2 terdapat pada susu, yoghurt, keju, daging, sayuran berdaun hijau, dan biji-bijian.

d. Vitamin B3 atau Niasin
Niasin penting bagi kesehatan sistem saraf dan menormalkan fungsi otak. Sebagai suplemen, vitamin ini terbukti mampu mengurangi kadar kolesterol darah dan trigleserida. Vitamin ini diperlukan untuk meningkatkan nafsu makan dan kesehatan mental. Kekurangan vitamin B3 atau niasin bisa menyebabkan penyakit pelagra, insomnia, sakit kepala, dan penyakit kulit. Makanan sumber vitamin B3 di antaranya susu, telur, daging, ikan, dan kacang-kacangan.

e. Vitamin B6 atau Piridoksin
Vitamin B6 atau piridoksin merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan protein tubuh, serta sebagai transmiter kimia pada sistem saraf dan sel-sel darah merah. Vitamin ini juga penting dalam mempertahankan keseimbangan hormon dan berfungsinya kekebalan. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan penyakit kulit, pembuluh darah, dan sistem saraf. Vitamin ini terdapat pada sayuran berdaun hijau, daging, ikan, kacang polong, buah-buahan, dan biji-bijian.

f. Vitamin B12 atau Kobalamin
Vitamin ini terkenal dengan nama vitamin darah yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, menormalkan fungsi sistem saraf, serta metabolisme protein dan lemak. Kekurangan vitamin ini akan melemahkan fungsi saraf yang menyebabkan kaki bergetar dan perasaan terbakar. Orang tua yang kekurangan vitamin ini bisa terserang penyakit alzheimer (pikun), depresi atau gangguan mental, serta anemia dan diare. Makanan sumber vitamin B12 terutama pada hasil ikutan dari hewan seperti susu dan keju.

g. Vitamin B Kompleks
Vitamin B Kompleks bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan saraf, kulit, otot, mata, rambut, hati, dan otak. Biasanya penyerapan vitamin ini terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut, sehingga perlu diwaspadai. Vitamin ini hendaknya diberikan dalam bentuk yang kompleks, yakni terdiri dari berbagai macam unsur pokok, seperti tiamin, niasin, riboflavin, piridoksin, dan kobalamin.

h. Vitamin C atau Asam Askorbik
Vitamin C merupakan vitamin yang paling sering digunakan sebagai suplemen karena viatmin ini memiliki rasa asam dan enak untuk dikonsumsi sehari-hari, serta memiliki fungsi yang tidak kecil bagi kesehatan tubuh. Fungsi vitamin C untuk kesehatan tubuh di antarayanya sebagai antioksidan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kanker, serta kandungan antioksidannya mampu melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal bebas.
Vitamin c juga menonaktifkan karsinogen yang merangsang kanker. Beberapa penelitian menyatakan bahwa vitamin C dapat membantu melawan berbagai jenis kanker termasuk kanker mulut, kanker paru, kanker payudara, dan kanker perut. Di samping itu, vitamin C juga dapat membantu mengurangi penyakit janjtung dengan cara mencegah adanya kolesterol jahat yang menyebabkan pembentukan bagian aterosklerosis atau plak. Memperoleh vitamin C secara maksimal dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi buah atau sayuran dalam keadaan segar dan sesegera mungkin. Sayuran yang mengandung vitamin ini di antaranya kol, daun selada, dan tomat. Sementara itu, buah-buahan yang mengandung vitamin C di antaranya jeruk sitrus, stroberi, pepaya, dan mangga.

i. Vitamin D atau Kalsiferol
Vitamin D diproduksi di dalam tubuh oleh sinar matahari melalui kulit. Vitamin D penting bagi kesehatan tulang-tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D menyebabkan rakitis pada anak-anak dan keropos tulang pada orang dewasa. Vitamin D juga membantu mencegah kanker payudara, serta kanker kolon dan ketulian yang disebabkan oleh tulang-tulang kecil di telinga tengah. Meskipun demikian, sebaiknya diingat bahwa mengkonsumsi vitamin dalam dosis yang tinggi atau berlebihan pada waktu yang lama justru bisa menjadi racun. Vitamin D diperoleh tubuh dengan menyintesa sinar matahari, susu, telur, buah, dan ikan.

j. Vitamin E atau Tokoferol
Vitamin E ini berfungsi sebagai antioksidan yang potensial mencegah kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Vitamin E juga berperan nenambah fungsi kekebalan tubuh terhadap penyakit dan mencegah kerusakan sel oleh radikal bebas. Vitamin E dibutuhkan untuk pemeliharaan sraf-saraf dan otot-otot yang sehat serta menormalkan pembekuan darah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kaya vitamin E bermanfaat sebagai pencegah terjadinya penyakit jantung, kanker, stroke dan infeksi jamur, serta membantu mengurangi risiko keguguran. Makanan sumber vitamin E di antaranya minyak yang berasal dari tumbuhan, sayuran berdaun hijau, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, margarin, mentega, dan hati.

k. Vitamin K atau Quinon
Pemanfaatan vitamin K sebagai suplemen sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter. Vitamin ini sangat penting dalam proses penggumpalan darah untuk menghentikan darah saat terluka. Proses tersebut merupakan salah satu pertahanan tubuh menghadapi infeksi. Vitamin ini juga berperan penting dalam kesehatan tulang. Makanan sumber vitamin K di antaranya sayuran berdaun hijau, kol, susu, dan hati.

2. Mineral

a. Kalsium
Fungsi utama kalsium adalah membantu prosespembentukan tulang dan gigi yang kuat, serta menjaga agar tulang dan gigi tetap sehat. Kalsium dapat membantu menambah tekanan darah pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan berperan dalam mengontrol kolesterol agar tetap dalam kondisi normal. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tingginya risiko terkena kanker usus besar. Kebutuhan terhadap kalsium meningkat saat pertumbuhan untuk membangun sistem tulang yang kuat, saat perempuan mengalami hari-hari pramenstruasi, serta saat terjadi perubahan hormonal yang dapat memengaruhi emosi. Kalsium pada umumnya terdapat pada susu, ikan, tahu, sayur berdaun hiaju, dan kacang polong.

b. Magnesium
Magnesium bekerja bersama mineral-mineral lainnya dalam membentuk tulang-tulang yang kuat, menyusun protein, serta mengatur detak jantung dan kontraksi otot. Fungsi magnesium lainnya bagi orang berusia lanjut adalah membantu penyerapan kalsium oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dari risiko osteoporosis. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa magnesium dapat menurunkan tekanan darah, menghilangkan migren, dan memperbaiki sirkulasi gula pada orang yang sudah berusia lanjut. Kekurangan magnesium ditandai oleh gejala-gejala, seperti gangguan pada mental, kelelahan, gangguan pada jantung, masalah-masalah pada kondisi saraf, kejang otot, susah tidur, dan stress. Magnesium umumnya terdapat pada kacang-kacangan, cokelat, sayuran berwarna hijau tua, dan makanan yang berasal dari laut.

c. Fosfor
Fosfor bekerja dengan kalsium untuk membentuk gigi dan tulang yang kuat. Fosfor berpatisipasi dalam beberapa fungsi tubuh, terutama memberikan energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan kesehatan gigi dan gusi, serta penyerapan dan pemakaian kalsium. Biasanya pada usia lanjut akan terjadi gangguan penyerapan fosfor yang sebenarnya sudah cukup dikandung dalam makanan, sehingga perlu suplementasi. Fosfor terdapat di semua daging hewan.

d. Zat Besi
Zat besi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Fungsi utamanya adalah untuk memproduksi sel darah merah dan sel otot, serta menghindari terjadinya anemia besi. Zat besi juga diperlukan untuk memproduksi energi dan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Mineral penting ini juga mengangkut oksigen di dalam sel-sel darah merah ke otak. Kadar zat besi dalam tubuh bisa berkurang, terutama saat hamil, menyusui, perdarahan, atau saat asupan makanan kurang dan menderita sakit. Kekurangan zat besi bisa mengakibatkan anemia, sehingga menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh. Zat besi terdapat pada daging merah, ikan, kerang, telur, kacang polong, dan buah-buahan yang dikeringkan.

e. Mangan
Mangan memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Mineral ini mampu mengaktifkan enzim-enzim penting dalam memanfaatkan biotin, vitamin B, dan vitamin C. Mangan diperlukan dalam pembentukan tulang yang kuat dan dapat mencegah osteoporosis. Mangan juga berfungsi menguatkan otot-otot dan menambah daya tahan tubuh dalam melawan penyakit. Selain itu, mineral ini juga berperan dalam fungsi otak dalam pengontrolan neurotransmitter sistem saraf, mencegah terjadinya serangan jantung secara tiba-tiba, menormalkan hormon-hormon seksual, dan merupakan antioksidan. Mangan hampir terdapat pada semua jenis makanan.

f. Kalium atau Potasium
Kalium dibutuhkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Bersama dengan natrium, kalium berfungsi menjaga keseimbangan air di dalam tubuh dan fungsi normal detak jantung, sebagai katalis karbohidrat, mengantar pesan saraf ke otot, menurunkan tekanan darah, serta mengirimkan oksigen ke otak. Makanan sumber kalium di antaranya daging, susu, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang polong.

g. Selenium
Mineral ini bersinergi dengan vitamin E, sehingga satu sama lain berkombinasi. Kombinasi dua zat ini jauh lebih potensial dibandingkan dengan hanya salah satu. Selenium merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat oksigen bebas atau radikal bebas yang dapat merangsang pertumbuhan kanker. Tingkat selenium yang rendah akan meningkatkan risiko terkena kanker, penyakit kardiofaskuler, pembengkakan, dan kondisi lain yang berhubungan dengan meningkatnya kerusakan akibat radikal bebas, termasuk penuaan dan pembentukan katarak. Selenium terdapat pada makanan yang berasal dari laut, daging, dan padi-padian.

h. Yodium
Yodium berpengaruh langsung pada fungsi kelenjar tiroid agar dapat berjalan dengan normal untuk mengendalikan aktivitas metabolisme tubuh. Mineral ini berfungsi untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak tubuh; serta menjaga kesehatan rambut, kuku, dan gigi. Kekurangan yodium bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar tiroid yang biasa disebut dengan gondok. Selain itu, kekurangan yodium bisa menghambat pertumbuhan pada anak dan menyebabkan terjadinya degradasi mental. Yodium terdapat pada garam beryodium dan makanan dari laut.

i. Seng
Seng adalah trace mineral yang berperan sebagai kofaktor (pembantu agar bekerja dengan semestinya) pada enzim penting di dalam tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan, pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman, menghambat virus, pertumbuhan sel-sel, mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi risiko terjadinya kanker. Kekurangan seng mengakibatkan rusaknya fungsi indra, memudahkan munculnya gejala terkena infeksi, menurunkan kesehatan, serta berkurangnya kepekaan terhadap rasa dan bau. Meskipunb asupan seng sangat jarang terjadi, pada usia lanjut atau saat stres, penyerapan seng oleh tubuh akan terganggu. Seng terdapat pada daging unggas, kerang, telur, kacang polong, dan buah-buahan kering.


Sumber: Dr. A.P. Bangun, MHA, Jus Buah & Sayuran Untuk Mengatasi Kanker, PT. Agromedia Pustaka, Cetakan Keempat April 2006.

No comments:

Post a Comment